BOOKING TIKET PESAWAT

situasi penerbangan masih terkendali karena jarak antara reaktor yang meledak dengan bandara Narita, Jepang cukup jauh

situasi penerbangan masih terkendali karena jarak antara reaktor yang meledak dengan bandara Narita, Jepang cukup jauh. Info sangat penting tentang situasi penerbangan masih terkendali karena jarak antara reaktor yang meledak dengan bandara Narita, Jepang cukup jauh. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai situasi penerbangan masih terkendali karena jarak antara reaktor yang meledak dengan bandara Narita, Jepang cukup jauh

"Kita terus minta pemerintah Jepang memberikan update situasi terakhir," katanya usai penyerahan sertifikat ISO 9001:2008 untuk layanan perizinan bus pariwisata. Informasi terbaru yang ia peroleh, situasi penerbangan masih terkendali karena jarak antara reaktor yang meledak dengan bandara Narita, Jepang cukup jauh. Namun begitu jika penyebaran radioaktifnya telah mengkhawatirkan maka pemerintah bisa saja melarang maskapai terbang ke Jepang. "Kalau sekarag kita belum keluarkan larangan terbang," tuturnya. Pasalnya, lanjut Herry, radius aman yang ditetapkan pemerintah Jepang hingga saat ini masih cukup jauh dari bandara Narita di Tokyo. Bandara yang disinggahi penerbangan dari Indonesia itu jaraknya sekitar 193 kilometer dari pusat ledakan reaktor nuklir di Fukushima. "Sementara batas aman dari pusat ledakan PLTN saat ini masih 20-30 kilometer," tukasnya. Kotabumi. Lampung Utara. Seperti diberitakan, pemerintah Jepang telah melakukan evakuasi besar-besaran terkait kemungkinan penyebaran zat radioaktif dari reaktor nuklir. Menurut pemerintah Jepang radius aman dari PLTN Fukushima adalah 30 kilometer. Namun Kedutaan Besar Indonesia di Jepang telah melakukan evakuasi WNI yang berada pada radius 50 kilometer dari reaktor nuklir. Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum banyak pengarug krisis nuklir tersebut terhadap tingkat isian penumpang. Hanya terjadi sedikit penurunan penumpang dari Indonesia ke negeri Sakura. "Ada sedikit penurunan load factor penerbangan dari Indonesia ke Jepang, tetapi penerbangan dari Jepang ke Indonesia masih Ok," tegasnya. Oleh karena itu, maskapai pelat merah ini belum ada rencana untuk menghentikan penerbangan ke negara itu. Pasalnya penerbangan Garuda ke Jepang sangat penting untuk pemulangan warga negara Indonesia (WNI) jika diperlukan evakuasi dari Jepang. Saat ini hanya Garuda maskapai penerbangan nasional yang terbang ke negara itu. "Saya nggak ingat persis berapa load factor kesana," tukasnya. Penerbangan yang baru IPO pada Februari ini melayani penerbangan ke Jepang masing-masing dengan rute Jakarta-Tokyo tujuh kali seminggu, Denpasar-Osaka tujuh kali seminggu, Denpasar-Tokyo tujuh kali seminggu dan Denpasar-Nagoya tiga kali seminggu. Dengan demikian Garuda melayani 24 kali penerbangan ke Jepang setiap minggunya. "Kita harapkan tidak terjadi apa-apa di sana," jelasnya. Seluruh penumpang dan awak pesawat dari Jepang diperiksa di Bandara Ngurah Rai untuk mendeteksi paparan radiasi nuklir. Pemeriksaan dilakukan di terminal kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai. Sebanyak 164 penumpang dan 14 awak pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 883 dari Osaka-Denpasar menjalani pemeriksaan begitu mendarat pukul 17.10 Wita, Selasa (22/3/2011). Pemeriksaan dilakukan oleh Badan pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Ngurah Rai. Petugas Bapeten Alfa Gunawa mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk mencegah penumpang yang terpapar radiasi nuklir masuk ke Bali. "Pemeriksaan ini untuk mencegah penularan paparan radiasi melalui debu yang menempel pada tubuh manusia maupun barang dari penumpang," katanya. Setiap penumpang yang turun dari pesawat diperiksa satu per satu sekitar 30 detik. Mereka diperiksa menggunakan alat pendeteksi radiasi atau dikenal dengan MCB. "Alat ini berfungsi untuk menangkap sinar radiasi. Jika ada yang terdeteksi terpapar radiasi nuklir, maka penumpang akan dikarantina untuk diperiksa kembali," kata Gunawan.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger