BOOKING TIKET PESAWAT

Terpesona ku pada pandangan pertama

Terpesona ku pada pandangan pertama. Info sangat penting tentang Terpesona ku pada pandangan pertama. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Terpesona ku pada pandangan pertama

Terpesona ku pada pandangan pertama
Penerbangan
Hari-hari itu tidak untuk kita jalani bersamaKapan terakhir kita berdua mendengarkan lagu itu? Mungkin sudah lebih dua tahun. Sepertinya memang sudah begitu lama. Tapi lagu itu masih aku simpan baik-baik. Lagu bagus, sewaktu-waktu pasti ingin dengar lagi. Bukan untuk mengingat-ingat cerita-cerita itu, meskipun itu memang bagus untuk disimpan. Tapi untuk menyadari, dalam hidup selalu tersimpan cerita cinta. Aku bisa maklum saat kamu menolak untuk diantar. Meskipun ini bisa jadi acara mengantarmu yang terakhir. Padahal aku kepingin ini bisa jadi rutinitas. Tapi seperti yang selalu kamu bilang. Kita tidak hidup dalam dongeng, yang tidak pernah siap untuk akhir yang tidak bahagia. Itu sudah sering aku dengar dari orang lain. Tapi jadi lain saat kamu yang mengucapkan. Semua yang menyenangkan memang tidak selalu bagus. Harus ada batas. Harus ada kesadaran untuk mengakui. Sekuat apa pun kita, itu bukan untuk dilawan. Masih sering dengar lagu itu? Masih sering bayangkan bahwa kita yang menyanyikannya? Aku yakin jawabannya iya. Meskipun aku tidak akan menjadi Audy, dan kamu pun bukan Glenn. Kita bukan abg lagi. Yang selalu membayangkan kisah dari novel-novel. Kita sudah menyadari, harus ada yang lebih baik sebagai alasan untuk lanjutkan hidup ini. Yang cuma sekali dan terlalu sayang jika hanya dilewatkan dengan berangan-angan. Aku senang kamu bisa menjaga semua yang baik untuk kita. Tapi ini memang bukan untuk dijalani bersama. Terlalu banyak yang berseberangan. Kata orang, cinta seharusnya bisa menyingkirkan semua perbedaan. Tapi itu cuma kata orang. Kita sudah sama-sama dewasa. Tidak bisa menuruti kata orang lagi. Karena kita memang sama-sama tahu ada yang harus disimpan. Tidak untuk dibiarkan tumbuh. Tetap tersimpan. Tidak boleh dikeluarkan lagi. Kamu tahu, lagu ini tetap menjadi lagu kesukaanku. Meskipun tidak akan bisa membuat kita menyanyikannya bersama lagi. Seperti kamu, lagu ini pun akan jadi yang terbaik. Tetap akan aku simpan. Aku dengar sesering mungkin. Sampai bertahun-tahun nanti….. Terpesona ku pada pandangan pertama Dan tak kuasa menahan rinduku Senyumanmu selalu menghiasi mimpiku Ingin ku peluk dan ku kecup keningmu Oh indahnya……. Juli 2006, catatan kecil dari Arsie
Mbok Supiah menyambut tamuUdara siang itu terasa lebih panas dari biasanya. Sudah sebulan ndak turun hujan. Mungkin udara sak daerah Jogja memang lagi seperti itu. Tapi orang-orang di Kalasan tetap dengan kegiatan rutinnya. Yang lagi ngantor, tetap aja ngantor. Soalnya kalau mbolos nanti malah dipecat. Yang mbecak, tetap cari penumpang. Yang lagi macul, terpaksa keringatnya lebih banyak mengucur. Mambune. Tapi mbok Supiah ndak melakukan aktifitas rutin hari itu. Dia ndak mbatik seperti biasa dan pagi-pagi sudah pergi ke pasar. Padahal di sebelah rumah ada warungnya mbak Njanjilah yang jualan bumbu dapur, beberapa jenis sayuran, dan keperluan sehari-hari lainnya. Pasti ada apa-apanya ini, sampai-sampai mbok Supiah harus merasa perlu belanja ke pasar.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger